mojosari-bjn.desa.id. APBDes 2019 Desa Mojosari saat ini sedang digodok oleh Pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Ada yang berbeda pada struktur APBDes 2019 ini. Pada tahun anggaran 2018 besar APBDes Mojosari hanya sekitar 1,5 milyar, pada tahun 2019 ini angkanya melejit pada besaran 1,8 milyar.
Kenaikan APBDes Mojosari ini disebabkan karena kenaikan besaran penerimaan dari sektor Dana Transfer dari pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten. Penerimaan dari PAD berupa pengelolaan Tanah Kas Desa juga menyumbang kenaikan yang berarti. Jika Dana Desa (DD) dari pemerintah pusat pada tahun 2018 adalah sebesar Rp. 685.556.000,- maka Penerimaan pada tahun 2019 ini adalah sebesar Rp. 772.609.100,-. Pada sektor penerimaan Alokasi Dana Desa (ADD) dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, semula Rp. 434.767.000,- mengalami kenaikan pada tahun ini menjadi Rp. 659.723.900,-. Sementara dari sektor Pendapatan Asli Desa (PAD) yang bersumber dari pengelolaan Tanah Kas Desa (TKD) yang pada 2018 hanya berkisar pada angka Rp. 285.675.000,- pada tahun ini meningkat menjadi Rp. 321.900.000,-.
Peningkatan besaran APBDes Mojosari pada kisaran 22% ini tentunya harus disyukuri dengan kerja keras dan kreatifitas Pemerintah Desa Mojosari beserta segenap unsur-unsur terkait. Ditemui Selasa (15/01/2019) saat acara Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Tahun 2019, Suwito M., Kepala Desa Mojosari menuturkan bahwa pihaknya dengan mengajak BPD beserta unsur masyarakat terkait sedang melakukan pembahasan intens mengenai APBDes 2019 secara tepat sasaran, transparan, komprehensif dan akuntabel.
“Kami berusaha semaksimal mungkin mengelola APBDes ini sebaik-baiknya. Titik beratnya adalah tetap pada infrastruktur serta pemberdayaan masyarakat. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah pusat maupun daerah”, ungkap bapak dua anak ini. Ia menambahkan “Pada 2019 ini pembangunan kami fokuskan pada penyelesaian pembangunan pendopo desa, gedung PAUD, TK, dan aula. Selain itu kami juga menggelontorkan hampir keseluruhan Dana Desa dari pemerintah pusat untuk peningkatan kualitas jalan poros desa dan jalan lingkungan, serta jalan usaha tani untuk memperlancar arus transportasi dan perekonomian bagi warga desa.” Suwito menambahkan, “selain program infrastruktur dan pemberdayaan, tahun ini kami juga menginisiasi program unggulan yakni plesterisasi rumah warga serta bantuan insentif bagi pedagang keliling, ekonomi produktif dan ekonomi kreatif. Sejalan dengan kelanjutan pembangunan sektor agribisnis dari ibu Bupati Bojonegoro, Mojosari juga memiliki program unggulan yakni penanaman kelengkeng”.
Disinggung mengenai akuntabilitas, Kepala Desa yang telah menjabat dua periode ini menyatakan bahwa pihaknya senantiasa berusaha taat azas dan transparan dalam mengelola APBDes sesuai arahan kementerian dalam hal ini BPKP maupun Bupati Bojonegoro. “Alhamdulillah, sejak tahun 2018 sistem penganggaran dan pertanggungjawaban kami seluruhnya memakai aplikasi Siskeudes serta mengaktifkan webdesa dan akun media sosial facebook. Sehingga pihak-pihak terkait maupun masyarakat luas dapat mengakses informasi APBDes dan informasi lain tentang desa secara aktual.” Pungkasnya.*/(Cat-Webdes)